Betrayed mean mengkhianati mean perbuatan tidak setia,
perbuatan yang bertentangan dengan janji. Antara yang mengkhianati dan yang
dikhianati akan merasakan hal yang namanya penyesalan dan kekecewaan. Rasa
tidak percaya pun mungkin akan menghuni lubuk hati yang dikhianati. Dan rasa
bersalah akan selalu menghantui sang pengkhianat.
Pengkhianatan
akan menyentuh wilayah kepercayaan terhadap sesuatu atau seseorang. Pengkhianatan
akan menoreh luka pada dinding hati seseorang. Hanya orang yang punya keluasan
hati dan kebesaran hati yang akan menyapulenyapkan torehan itu.
Dan ketika
torehan itu lenyap, akankah sebuah kepercayaan diberikan lagi? Hanya rasa
sayang dan kasihlah yang akan mampu memberi semua itu. Penundukan ego dan
penjalinan kasih.
Aku menjadi ingat
potongan kalimat dalam buku “Si Cacing dan Kotoran kesayangannya” bahwa *pintu
hatiku selalu terbuka untukmu, tak peduli apapun yang engkau lakukan*.
Dari
seuntai kalimat itu, tak ada unsur mengendalikan, mengekang…tapi sebuah
pembebasan…memerdekakan. Ya sebuah cinta yang membebaskan…sebuah kasih yang
membebaskan. Ketika kita ingin memiliki atau mengendalikan, sejatinya kita
telah bersikap tidak baik terhadap diri dan orang lain. Ketika hal itu kita
lakukan, maka hanya akan mengundang banyak duka kepada kita…
Kepercayaan dan
pembebasan…
Mungkin itulah
yang harus kita persembahkan kepada orang yang selalu kita kasihi.
Ada seorang yang
pernah mengatakan kepadaku bahwa “dia akan selalu memberikan ruang yang sangat
luas untuk mempercayaiku. Namun, dia juga akan tetap menyediakan ruang yang
sempit untuk sebuah ketidakpercayaan padaku, karena bila kepercayaan
disalahgunakan, ada ruang untuk menampung sehingga perih tidaklah sangat
dirasakan”…
Melontarkan
sebuah kemarahan bukanlah katarsis yang produktif menurutnya…ya akhirnya aku
menyadari, kepercayaan itu diberikan lagi kepadaku. Dia tak pernah melontarkan
larangan atau menyalahkan karena baginya sesuatu yang dilakukan lebih dari
sekali adalah sebuah keputusan karena hal itu dilakukan atas dasar kehendak dan
dengan sadar.
Persis dengan
ungkapan pengarang novel kesukaanku Paulo Coelho:
#when you repeat a mistake,
it’s not a mistake anymore: it’s a decision#
Mudah-mudahan
cinta yang membebaskan dan memerdekakan akan tercipta dari adanya pengkhianatan
yang pernah terjadi. Pemahaman yang baik akan selalu ada dan datang untuk yang
selalu membuka hatinya.
#thank you so much for your an undestanding n good knowledge
that ever you gave to me#